MAKALAH
MENEJEMEN OPERASI, PRODUKSI,
STRATEGI DAN MARKETING
Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas
kelompok
Mata
Kuliah: Menejemen Industri
Dosen
pengampu: Widiyatmoko, M.Pd
Disusun Oleh:
Hasbi Gassan Zahid (122170050)
Bayu Siswaji (1221700)
Anggiet
Nurhasan (122170083)
PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF V B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014/2015
MOTTO
Artinya:Terlebihdahulu ; petunjukbagimanusia. Dan
Diaturunkan Al-Furqon.Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau percaya kepada
ayat-ayat Allah,bagi mereka azab yang sangat. Dan Allah adalah Maha Gagah,
mempunyai siksaan. (Q.S. Al-Imron: 4)
38.
Tetapi aku (percaya
bahwa) : Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan
Tuhanku (Q.S Al-Kahfi:38)
Hai
orang – orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
(99), Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah:153)
Nama
Anggota Kelompok 3 :
1. Hasbi Gassan Zahid
(122170050)
2.
Bayu
Siswaji (1221700)
3. Anggiet
Nurhasan (122170083)
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan
kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing).
Harapan penulis sebagai pembuat makalah ini agar makalah
ini dapat memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan
seperjuangan dalam mengisi dan menambah
sedikit pengetahuan tentang Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi,
Strategi dan Marketing).
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi,
Strategi dan Marketing). Ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada Bapak Widiyatmoko,
M.Pd
selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Menejemen Industri Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Makalah Mata Kuliah
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing).
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga makalah ini
bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Purworejo, 06 November 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yangberkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah
satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan
sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan
berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran
yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan
baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen
operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu
Frederick W Taylor mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang
produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas,
menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan dan menggunakan aturan dan
prosedur dalam operasi system produksi.
Ruang
lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
1)
Perencanaan Sistem
Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi Perencanaan Produk,
Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan
Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
2)
Sistem Pengendalian
Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya,
kualitas dan pemeliharaan.
3)
Sistem Informasi
Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesanan,
Mass Production. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat
berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating,
controlling (Management Process).
B.
Tujuan
Penulisan Makalah
1.
Apa itu
Manajemen Operasi,
Produksi, Strategi dan Marketing?
2.
Bagaimana perkembangan menejemen produksi?
3.
Apa fungsi system produksi dan operasi?
4.
Apa tugas penting menejemen startegik?
5.
Bagaimana proses menejemen strategi?
6.
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran
dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran?
7.
Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan
kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran?
8.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran
atau marketing mix?
C. Rumusan Masalah
1. Ada beberapa definisi manajemen operasi
dari berbagai buku teks. Hampir semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya
kutip beberapa di antaranya sebagai berikut:
Kumpulan aktivitas untuk menciptakan
nilai dalam suatu produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan
cara mengubah input menjadi output. (Heizer and Render, 9th ed)
2. Perancangan, pengoperasian, dan
perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama
dari sebuah perusahaan (Chase et al, 11th ed)
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check
(evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai
pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Operasi
Istilah
"Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management
diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai
proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output.
Selanjutnya, istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian. Dengan demikian, Production/Operations Management didefinisikan
sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
dan pengendalian) semua kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan
produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Production and Operations
Management).
Menurut
Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation Management; Manufacture
and Service, 1998, manajemen operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi
dan perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama
perusahaan. Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi
merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai
manajemen lini dalam struktur organisasi bisnis. Ini penting karena manajemen
operasi sering kali dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain
(Operation Research-OR/ Management Science-MS) serta Industrial Engineering
(IE).
Perbedaan
pokok antara Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE adalah bahwa MO
merupakan bidang manajemen sedang OR/ MS merupakan aplikasi metode kuantitatif
untuk pengambilan keputusan di segala bidang, sementara IE merupakan disiplin
ilmu teknik. Dengan demikian MO menggunakan OR/ MS sebagai alat untuk
pengambilan keputusan seperti misalnya dalam penyusunan skedul dengan
menggunakan jalur kritis, dan dalam beberapa hal memiliki topic bahasan yang
sama dengn IE seperti otomatisasi pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO
menjadi berbeda dengan disiplin ilmu yang lain. Sementara menuruty Agus
Ahyari manajemen produksi/ operasi merupakan proses kegiatan untuk
mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari
produksi dan proses produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/
operasi Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor
produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang
ada.
Dalam
perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan
keputusan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kalsifikasi hirarkhis
(Hierarchical Classifications). Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan
pada tiga kategori yakni:
a) Keputusan
dan Rencana Strategik
Pada tataran ini,
perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti
misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new plant
and warehouse dll.
b) Keputusan
dan Rencana Taktis
Merupakan keputusan-keputusan
perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul operasi, alokasi
dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi , penentuan jumlah tenaga
kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu
tidaknya persediaan dan berapa banyak.
c) Keputusan
dan Rencana Operasional
Merupakan keputusan
jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan
hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan
tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan
operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan
keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan
peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan
penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian
mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan
dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang berada pada
tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan keputusan
pada tingkat strategik tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau
batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya perencanaan dan
keputusan taktis, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan keputusan stratejik,
dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.
Sistem
Operasi/ Produksi
Seperti
yang telah dikatakan sebelumnya bahwa produksi adalah proses konversi
sumber-sumber yang ada dalam perusahaan menjadi produk (output). Dengan
demikian, system produksi didefinisikan sebagai kumpulan dari semua
kegiatan dan operasi yang saling berkaitan dalam rangka menghasilkan barang dan
jasa.
Sistem
operasi/ produksi terdiri dari lima komponen dasar seperti terlihat pada bagan
sistem operasi. Apapun prosesnya dan apapun perusahaannya selalu berintikan
pengolahan input menjadi output. Apa input yang diperlukan dan proses konversi/
transformasi/ penciptaan yang bagaimana yang dilakukan utuk menghasilkan output
tertentu akan selalu bergantung pada konteksnya.
1. Input
and Output
Input
pada sistem produksi adalah sumber-sumber utama , dan sumber-sumber lain yang
diperlukan untuk mendukung keseluruhan proses produksi, yang ditransformasi
menjadi produk yang diinginkan. Diambil contoh misalnya, bahan baku dan
bahan penolong, mesin, tenaga kerja, energi, informasi mengenai permintaan,
kondisi ekonomi, dan strategi bersaing, dll. Semua input tersebut masuk dalam
proses transormasi atau kreasi menjadi produk. Produk di sini bisa berupa
barang, bisa juga berupa jasa.Sedang Output Manajemen Operasi : Produk (Barang
dan Jasa)
Produk sebagai output dari sistim produksi/ operasi
dapat berupa barang atau jasa, yang masing-masing memiliki karakteristik yang
khas. Kekhasan tersebut menciptakan perbedan pokok dalam hal transformasi/
penciptaannya. Perbedaan utama antara produksi barang dan produksi jasa
disarikan dalam tabel di bawah ini.
Perbedaan
Produk Barang dan Jasa
No
|
Produksi Barang
|
Produksi Jasa
|
1
|
Output proses bersifat fisik
|
Output proses bersifat Intangible
|
2
|
Konsumen
tidak terlibat langsung dalam proses menghasilkan output
|
Konsumen terlibat langsung dalam proses
menghasilkan output
|
3
|
Lokasi fasilitas proses dapat berada jauh dari
konsumen/ pasar
|
Lokasi fasilitas proses dekat dengan konsumen/
pasar
|
2. Proses
konversi atau kreasi atau transformasi
Proses
konversi merupakan istilah yang dipakai untuk proses manufaktur yang mengubah
bahan baku menjadi barang. Proses perubahan tersebut ada beberapa jenis, antara
lain:
a). Perubahan
ketajaman bahan baku, misalnya proses membuat pisau.
b). Perubahan
komposisi atau bentuk input misalnya obat-obatan.
c). Assembly,
merupakan proses merangkai beberapa komponen menjadi suatu
produk.
Proses konversi
dapat saja meliputi bentuk-bentuk seperti:
Fisik, misalnya manufaktur. Lokasi, misalnya
transportasi. Pertukaran, misalnya pengecer. Storage, misalnya penggudangan.
Fisiologikal, misalnya perawatan kesehatan. Informasional, misalnya
telekomunikasi
Fungsi transformasi di atas tidak bersifat mutually
exclusive. misalnya department store. Fungsi tranformasi di department store
melibatkan tiga bentuk yakni informasional, penggudangan, dan pertukaran.
Contoh hubungan Input-Transformasi-Output tersaji dalam tabel di bawah ini.
Tabel Input – Transformasi - Output
No
|
Sistim
|
Input Utama
|
Sumber daya
|
Fungsi
transformasi utama
|
Output yang
diinginkan
|
1
|
Departement Store
|
Shoppers
|
Display, persediaan barang, pelayan toko
|
pertukaran
|
Penjualan yang memuaskan pelanggan
|
2
|
Pabrik otomotif
|
Plat baja, komponen mesin
|
Peralatan,perlengkapan, pekerja
|
Fabrikasi dan assembling
|
Kendaraan berkualitas tinggi
|
Pada organisasi jasa,
istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi proses penciptaan. Proses
penciptaan ini meliputi misalnya menyediakan jasa pada waktu dan tempat
tertentu,atau bila misalnya organisasi tersebut adalah rumah sakit, staf yang
ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3. Managers
Manajer
merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem produksi. Agar sistem
produksi dapat berjalan efektif, diperlukan manajer yang trampil merencanakan
dan mengambil keputusan. Manajer harus menyediakan input, mengendalikan proses
konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya output pada waktu dan tempat yang
tepat untuk memenuhi permintaan. Untuk itu manajer dalam sistem produksi harus
memiliki kemampuan teknis dan perilaku.
4. Feedback
Merupakan
proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan informasi untuk
mengendalikan proses produksi. Feedback yang efektif memerlukan ukuran-ukuran
kinerja dan kemampuan organisasi untuk memperbaiki produk yang ditawarkan agar
dapat lebih memuaskan permintaan pasar. Sebagai catatan, bila perencanaan dan
keputusan mengalir dari atas ke bawah, maka lain halnya dengan feedback.
Feedback mengalir dari bawah ke atas sehingga memberikan keterkaitan antar
tingkatan hirarkhis.
Sistem
produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian banyak komponen yang
ada dalam organisasi. Sistem produksi dipengaruhi dan mempengaruhi
keputusan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Misalnya, fungsi Finance
bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan penggunaannya, analisis
kesempatan investasi, dan menjamin bahwa operasi perusahaan berdasarkan pada
tingkat biaya yang efektif.
Keputusan
finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi, penggunaan kelebihan waktu,
kebijakan pengendalian biaya, keputusan price-volume. Fungsi Accounting
mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan dengan keputusan finansial,
pembelian, dll, yang sering kali data-data tersebut harus diperoleh dari fungsi
Produksi. Marketing bertanggung jawab dalam hal pengelolaan permintaan, dan
menjamin kepuasan konsumen, serta mengembangkan pasar baru dan produk
potensial.
Koordinasi
antara fungsi Marketing dan Production sangat penting agar estimasi dan
peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan untuk menjamin
kecukupan kapasitas dalam rangka menangani permintaan dan dapat
mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering
menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan spesifikasi teknis
lainnya. Fungsi Personalia merekrut dan melatih tenaga kerja dan bertanggung
jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan
faktor terpenting dalam organisasi, maka fungsi ini merupakan fungsi yang vital
dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D)
menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan produk tersebut bagi konsumen.
Terakhir, Transaksi dan Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan
supplies dan distribusi produk jadi.
Lebih
jauh, keseluruhan tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh
berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampak pada sistem produksi.
Ada setidaknya empat faktor lingkungan yang terpenting, yaitu (i) Kondisi
Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan perpajakan, dan
skala ekonomi. (ii) Peraturan Pemerintah berkaitan dengan pengendalian polusi
dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan, market share dan
bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi pesaing memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap product lines dan keputusan strategic lainnya. (iv)
Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan dan
bahan-bahan dapat secara dramatis mempengaruhi disain produk dan metode
produksi.
Pendekatan
Five P's Dalam Konteks Manajemen Operasi/ Produksi
Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah/ mentransformasi input menjadi output yang diinginkan
Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah/ mentransformasi input menjadi output yang diinginkan
Kalau di manajemen pemasaran ada istilah 4P, sedang di
manajemen operasi dikenal istilah Five P’s (5P). 5P dalam konteks manajemen
operasi terdiri dari:
1. People
meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
2. Plant
mencakup pabrik atau kantor cabang dimana produksi dilakukan.
3. Parts
meliputi bahan-bahan. Sumber daya yang diolah dalam sistim.
4. Process
meliputi prosedur, dan tahap-tahap pelaksanaan produksi.
5. Planning
dan Control Sysem merupakan prosedur dan manajemen informasi yang digunakan
untuk mengoperasikan sistem. (Hendra Poerwanto G).
Untuk memahami pengertian Manajemen
Operasi lebih jauh, kita dapat melihat komponen-komponen pembentuknya seperti
pada gambar berikut:
Aktivitas manajemen
Kita dapat menggunakan pengertian
yang lebih praktis dari manajemen yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen yang mengandung
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih
tepat jika digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi
inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti memiliki input dan output.
Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga
kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari
proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang
diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang
diterima. Terlepas apakah hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan
baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi pemicu aktivitas
perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi lebih baik, lebih
cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari
tipikal kebutuhan industri: Quality, Cost, Delivery (responsif), dan Safety.
Quality menyatakan kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat
produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam
pemenuhan spesifikasi.Cost menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih
murah dengan output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan
perusahaan mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin
baik jika dapat melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian
responsif adalah fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang
dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan kerja
bagi karyawan dan belakangan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi
lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan
proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah ukuran tingkat
penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan
sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien
ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas adalah ukuran tingkat
pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau
tujuan proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang
efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih
aman.
B.
MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi
adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang
menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri,
suku cadang, komponen penunjang.
Para
ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui
eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” atau bila kita
artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah
nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena
tidak seorang pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian
ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang
menjadi berguna, disebut “dihasilkan”. Produksi bisa ditilik dari dua aspek;
kajian positif terhadap hukum-hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang
menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan
dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi
termasuk kedalam aspek normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori
social.
1. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan salah
satu fungsi manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan
produksi yang buruk dapat juga berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa
yang di hasilkan, peran manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan
pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan.
Pengertian manajemen produksi
mencakup 3 unsur penting yaitu:
- Adanya orang yang lebih dari satu
- Adanya tujuan yang ingin dicapai
- Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
2.
PERKEMBANGAN MENEJEMEN PRODUKSI
Ilmu manajemen berkembang hampir
seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan
bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di
Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa
organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara
pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu mengkhususkan diri untuk
mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang
manajemen yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang
mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi
terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
- Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
- Revolusi industri
- Perkembangan alat dan teknologi
- Perkembangan ilmu dan metode kerja
3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi dapat ditinjau dari
2 segi, yaitu:
a. Berdasarkan kelangsungan hidup
terbagi kedalam 2 bagian:
·
Proses produksi terus menerus (Continuous production)
·
Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4
bagian:
·
Proses ekstraktif
·
Proses analitis
·
Proses pengubahan
·
Proses sintesis
4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
PRODUKSI
Dilihat dari kondisi keputusan yang
harus diambil, dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
1) Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang pasti.
2) Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang mengandung resiko.
3) Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang tidak pasti.
4) Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
5. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
1) Perencanaan sistem produksi.
2) Perencanaan produksi.
3) Perencanaan lokasi produksi.
4) Perencanaan letak fasilitas
produksi.
5) Perencanaan lingkungan kerja.
6) Perencanaan standar produksi.
Hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen produksi:
1)
Manajemen merupakan salah satu fungsi utama.
1) Harus dengan mempelajari manajemen
produksi.
2) Karena manajemen produksi merupakan
bagian dari organisasi.
6. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN
OPERASI
Empat fungsi terpenting dalam fungsi
produksi dan operasi adalah:
a. Proses pengolahan, merupakan metode
atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
b. Jasa-jasa penunjang, merupakan
sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan
metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan, merupakan penetapan
keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan
dilakukan dalam satu dasar waktu atau tertentu.
d. Pengendaian atau pengawasan,
merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan
masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
C.
SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian
unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling
pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan
suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu
keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri
manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar
swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan
bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Contoh sistem Produksi dan Operasi
adalah sebagai berikut:
Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang
sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang
adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien
dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut:
a. Mudah dalam pengangkutan bahan baku
maupun hasil produksi.
b. Letak bangunan pabrik sesuai dengan
urutan proses.
c. Demi keselatan kerja maka pada
tempat-tempat yang mudah terjadikebakaran ditempatkan unit-unit pemadam
kebakaran.
d. Penyimpanan bahan baku, bahan
pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya
lem, atau bahan kimia lainnya.
e. Tersediannya ruang kosong untuk
pembongkaran alat-alat.
f. Cukup ventilasi dan lubang-lubang
sirkulasi udara.
g. Distribusi air dan listrik harus
se-efisien mungkin.
h. Letak peralatan harus dibuat
se-efisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi.
i.
Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah
pengawasan dan pemeliharaan.
j.
Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak
menganggu orang yang berjalan.
D. MANAJEMEN
STRATEGIK
1)
DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen adalah meliputi
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalianatas
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan
strategi. Strategi adalah “ rencana main “ suatu perusahaan yang berorientasi
kepada masa depan ntukberintraksi dengan lingkungan pesaingan guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.Manajemen strategic didefiniskan sebagai sekumpulan
keputusan dan tindakan yangmenghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yangdirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
2)
TUGAS PENTING MANAJEMEN STRATEGIK
Adapun tugas penting manajemen
strategic antaralain : Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum
tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal).
Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan
kapabilitasnya. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing
maupun factor-faktor kontekstual umum. Menganalisis opsi perusahaan dengan
dengan mencocockkan sumberdayanya dengan lingkungan ekstern. Mengidentifikasi
opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada
berdasarkan misi perusahaan. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan
strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling
dikehendaki. Menggembanggkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
Mengimplementasikan pilhan strategic
dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada sesuaian
antara tugas SDM, struktur, teknologi, dan system imbalan. Mengevaluasi
keberasilan proses strategic sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang
akan dating.
3)
TIGA TINGKAT STRATEGI
Hirarki pengambilan keputusan dalam
suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga tingkat : Hirarki puncak
penganbilan keputusan terletak pada tingkat korporasi (perusahaan), utamanya
terdiri dari dewan direksi, dan eksekutif kepala serta pejabat administratif.
Mereka bertanggung jawab atas kinerja keuangan perusahaan dan atas pencapaian
tujuan-tujuan bukan keuangan, seperti memperkuat citra perusahaan dan memenuhi
tanggung jawab social perusahaan. Hirarki tengah pengambilan keputusan terletak
pada tingkat bisnis, utamanya terdiri dari para manajer bisnis dan manajer
perusahaan. Para manajer ini harus merumuskan arah dan keinginan yang
dihasilakan di tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang kongkrit
untuk masing-masing divisi usaha. Hirarki bawah pengambilan keputusan terletak
pada tingkat fungsional, utamanya terdiri dari manajer-manajer produk, wilayah,
dan manajer fungsinal. Mereka menyusun sasaran tahunan dan strategi jangka
pendek dibidang-bidang seperti produksi, operasi, riset dan pengembangan,
keuangan akunting, pemasaran dan hubungan karyawan. tetapi tanggung jawab utama
mereka adalah mengimplementasikan atau melaksanakan rencana strategic
perusahaan.
4)
GAMBAR ALTERNATIF MANAJEMEN
STRATEGIK
Alternative
I perusahaan bisnis tunggal Tingkat Tingkat korporasi/bisnis korporasi/bisni s
Strategi Strategi Strategi Strategi Tingkat fungsional produksi-oprasi keuangan
pemasaran hubungan karyawanAlternative II perusahaan multi bisnis Strategi
Tingkat korporasi korporasi Tingkat bisnis Bisnis I Bisnis II Bisnis III
Tingkat fungsional Strategi Strategi Strategi Stra tegi produksi-operasi
keuangan pemasaran hubungan karywan
5) PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Proses manajemen strategi terbagi 4, yaitu :
a. Penyusunan
Strategi vs Implementasi
b. Analisis
Situasi
c. Kekuatan
dan Kelemahan Internal
d. Peluang
dan Ancaman Eksternal
a) Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaandan
pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatantujuan perusahaan dab
pengembangan rencana strategis tertentu.
Implementasi strategi(strategy implemetation) meliputipenggunaan alat
manajerial dan organisasi dalam tujuannya untukmengarahkan sumber daya ke arah
pencapaian hasil strategis.
b)
Analisis
Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal
daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan.
Analisis situasi (situation analysis)adalah analisis kekuatan(strenght ), kelemahan(weakness), peluang (opportunities), danancaman (threats)yang dapat disingkat SWOT.
Analisis situasi (situation analysis)adalah analisis kekuatan(strenght ), kelemahan(weakness), peluang (opportunities), danancaman (threats)yang dapat disingkat SWOT.
c)
Kekuatan dan
Kelemahan Internal
Kekuatan(strengths) merupakan karakteristik internal positif yang dapat
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerjastrategisnya.
Kelemahan(weakness)
merupakan karakteristik internal yang dapatmemperlambat atau menghambat
kinerja organisasi.
d)
Peluang dan
Ancaman Eksternal
Ancaman(threats) merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal yangdapat
menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang
(opportunities)
merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi
untuk membantu organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.
Proses
manajemen strategis ada 8 langkah :
1)
Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
2)
Menganalisis lingkungan luar
3)
Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4)
Menganalisis sumber daya organisasi
5)
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6)
Merumuskan strategi
7)
Melaksanakan strategi
8)
Mengevaluasi hasil
E. MANAGEMEN
MARKETING/PEMASARAN
a.
Pengertian Marketing/Pemasaran
Pengertian Menejemen
Marketing/Pemasaran
adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada
konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan
pemasar.
b.
Tujuan Pemasaran
Tujuan Menejemen
Marketing/Pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di
jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus difikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia.
Pengertian
pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:
1)
William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern
yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial.
2)
Philip dan Duncan:
Pemasaran meliputi semua langkah
yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang- barang berwujud kepada konsumen.
3)
American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan
kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen. Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual
perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3.
Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
c.
Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut menejemen marketing adalah suatu perangkat
perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan
untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa
memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen
pasar yang di harapkan.
d.
Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah
kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya
dalam pasar sasaran“.
Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price,
Promotion dan Place).
1. Product (Produk)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan
untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi
kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan
ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual
perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada
konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat
variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi
menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus
memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar
kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Lima tahap tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Tahap perkenalan
2.
Tahap pertumbuhan
3.
Tahap kedewasaan
4.
Tahap kejenuhan
5.
Tahap penurunan
Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:
Penjualan
1 2 3 4 5 Waktu Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang. (Produck life cycle) 1.
Tahap Perkenalan Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan
benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga
perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian
informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk
penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana
kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain. Tahap perkenalan ini biasanya
memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan
masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan
utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan
dan mulai menyukainya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang
akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga,
strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi
penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat
untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen
akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai
akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana
cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena
terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang
ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah
mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga
terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu sebelum perusahaan
terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk
maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau
kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah
tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti
atau strategi baru.
Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi menejemen operasi, produksi, strategi dan marketing yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.