Senin, 08 Desember 2014

MENEJEMEN OPERASI, PRODUKSI, STRATEGI DAN MARKETING

MAKALAH
MENEJEMEN OPERASI, PRODUKSI,
STRATEGI DAN MARKETING

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah: Menejemen Industri
Dosen pengampu: Widiyatmoko, M.Pd

Disusun Oleh:

Hasbi Gassan Zahid              (122170050)
Bayu Siswaji                          (1221700)
Anggiet Nurhasan                 (122170083)


PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF V B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014/2015
MOTTO
Artinya:Terlebihdahulu ; petunjukbagimanusia. Dan Diaturunkan Al-Furqon.Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau percaya kepada ayat-ayat Allah,bagi mereka azab yang sangat. Dan Allah adalah Maha Gagah, mempunyai siksaan. (Q.S. Al-Imron: 4)
38. Tetapi aku (percaya bahwa) : Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku (Q.S Al-Kahfi:38)
Hai orang – orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu (99), Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah:153)

Nama Anggota Kelompok 3 :
1.    Hasbi Gassan Zahid            (122170050)
2.    Bayu Siswaji            (1221700)
3.    Anggiet Nurhasan   (122170083)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan  Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing).
Harapan penulis sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan seperjuangan  dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing).
            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing). Ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada Bapak Widiyatmoko, M.Pd selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Menejemen Industri Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing).
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purworejo, 06 November 2014



Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu  perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan  produk yangberkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya  perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran  pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan  pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa  bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan  produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan dan menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi system produksi.
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
1)      Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
2)      Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
3)      Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesanan, Mass Production. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Process).

B.     Tujuan Penulisan Makalah
1.      Apa itu Manajemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing?
2.      Bagaimana perkembangan menejemen produksi?
3.      Apa fungsi system produksi dan operasi?
4.      Apa tugas penting menejemen startegik?
5.      Bagaimana proses menejemen strategi?
6.      Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang  berhubungan dengan pemasaran?
7.      Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran?
8.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix?

C.     Rumusan Masalah
1.      Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks. Hampir semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya sebagai berikut:
Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai  dalam suatu produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output. (Heizer and Render, 9th ed)
2.      Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan (Chase et al, 11th ed)
3.      Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Operasi
Istilah "Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output. Selanjutnya, istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Dengan demikian, Production/Operations Management didefinisikan sebagai  pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Production and Operations Management).
Menurut Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation Management; Manufacture and Service, 1998, manajemen operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi dan perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusahaan. Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab  sebagai manajemen lini dalam struktur organisasi bisnis. Ini penting karena manajemen operasi sering kali dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation Research-OR/ Management Science-MS) serta Industrial Engineering (IE).
Perbedaan pokok antara Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE adalah bahwa MO merupakan bidang manajemen sedang OR/ MS merupakan aplikasi metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan di segala bidang, sementara IE merupakan disiplin ilmu teknik. Dengan demikian MO menggunakan OR/ MS sebagai alat untuk pengambilan keputusan seperti misalnya dalam penyusunan skedul dengan menggunakan jalur kritis, dan dalam beberapa hal memiliki topic bahasan yang sama dengn IE seperti otomatisasi pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO menjadi berbeda dengan disiplin ilmu yang lain. Sementara menuruty Agus Ahyari  manajemen produksi/ operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kalsifikasi hirarkhis (Hierarchical Classifications). Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan pada tiga kategori yakni:
a)      Keputusan dan Rencana Strategik 
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new plant and warehouse dll.
b)      Keputusan dan Rencana Taktis
Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi , penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
c)      Keputusan dan Rencana Operasional
Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan keputusan pada tingkat strategik tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya perencanaan dan keputusan taktis, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.
Sistem Operasi/ Produksi
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa produksi adalah proses konversi sumber-sumber yang ada dalam perusahaan menjadi produk (output). Dengan demikian, system produksi didefinisikan sebagai  kumpulan dari semua kegiatan dan operasi yang saling berkaitan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Sistem operasi/ produksi terdiri dari lima komponen dasar seperti terlihat pada bagan sistem operasi. Apapun prosesnya dan apapun perusahaannya selalu berintikan pengolahan input menjadi output. Apa input yang diperlukan dan proses konversi/ transformasi/ penciptaan yang bagaimana yang dilakukan utuk menghasilkan output tertentu akan selalu bergantung pada konteksnya.

https://sites.google.com/site/operasiproduksi/_/rsrc/1378515590461/ruang-lingkup-manajemen-operasi/SISTEM%20OPERASI.jpg?height=240&width=320

1.      Input and Output
Input pada sistem produksi adalah sumber-sumber utama , dan sumber-sumber lain yang diperlukan untuk mendukung keseluruhan proses produksi, yang ditransformasi menjadi produk yang diinginkan.  Diambil contoh misalnya, bahan baku dan bahan penolong, mesin, tenaga kerja, energi, informasi mengenai permintaan, kondisi ekonomi, dan strategi bersaing, dll. Semua input tersebut masuk dalam proses transormasi atau kreasi menjadi produk. Produk di sini bisa berupa barang, bisa juga berupa jasa.Sedang Output Manajemen Operasi : Produk (Barang dan Jasa)
        Produk sebagai output dari sistim produksi/ operasi dapat berupa barang atau jasa, yang masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Kekhasan tersebut menciptakan perbedan pokok dalam hal transformasi/ penciptaannya.  Perbedaan utama antara produksi barang dan produksi jasa disarikan dalam tabel di bawah ini.



Perbedaan Produk Barang dan Jasa
No
Produksi Barang
Produksi Jasa
1
Output proses bersifat fisik
Output proses bersifat  Intangible
2
Konsumen tidak terlibat langsung dalam proses menghasilkan output
Konsumen terlibat langsung dalam proses menghasilkan output
3
Lokasi fasilitas proses dapat berada jauh dari konsumen/ pasar
Lokasi fasilitas proses dekat dengan konsumen/ pasar

2.      Proses konversi atau kreasi atau transformasi
Proses konversi merupakan istilah yang dipakai untuk proses manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi barang. Proses perubahan tersebut ada beberapa jenis, antara lain:
a). Perubahan ketajaman bahan baku, misalnya proses membuat pisau.
b). Perubahan komposisi atau bentuk input misalnya obat-obatan.
c). Assembly, merupakan proses merangkai beberapa komponen menjadi suatu
produk.

Proses konversi dapat saja meliputi bentuk-bentuk seperti:
Fisik, misalnya manufaktur. Lokasi, misalnya transportasi. Pertukaran, misalnya pengecer. Storage, misalnya penggudangan. Fisiologikal, misalnya perawatan kesehatan. Informasional, misalnya telekomunikasi
       Fungsi transformasi di atas tidak bersifat mutually exclusive. misalnya department store. Fungsi tranformasi di department store melibatkan tiga bentuk yakni informasional, penggudangan, dan pertukaran. Contoh hubungan Input-Transformasi-Output tersaji dalam tabel di bawah ini.


Tabel Input – Transformasi - Output
No
Sistim
Input Utama
Sumber daya
Fungsi transformasi utama
Output yang diinginkan
1
Departement Store
Shoppers
Display, persediaan barang, pelayan toko
pertukaran
Penjualan yang memuaskan pelanggan
2
Pabrik otomotif
Plat baja, komponen mesin
Peralatan,perlengkapan, pekerja
Fabrikasi dan assembling
Kendaraan berkualitas tinggi

Pada organisasi jasa, istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi proses penciptaan. Proses penciptaan ini meliputi misalnya menyediakan jasa pada waktu dan tempat tertentu,atau bila misalnya organisasi tersebut adalah rumah sakit, staf yang ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3.      Managers
Manajer merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan efektif, diperlukan manajer yang trampil merencanakan dan mengambil keputusan. Manajer harus menyediakan input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya output pada waktu dan tempat yang tepat untuk memenuhi permintaan. Untuk itu manajer dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan teknis dan perilaku.
4.      Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yang efektif memerlukan ukuran-ukuran kinerja dan kemampuan organisasi untuk memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan pasar. Sebagai catatan, bila perencanaan dan keputusan mengalir dari atas ke bawah, maka lain halnya dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.
Sistem produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian banyak komponen yang ada dalam organisasi. Sistem produksi dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan  fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Misalnya, fungsi Finance bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan penggunaannya, analisis kesempatan investasi, dan menjamin bahwa operasi perusahaan berdasarkan pada tingkat biaya yang efektif.
Keputusan finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi, penggunaan kelebihan waktu, kebijakan pengendalian biaya, keputusan price-volume. Fungsi Accounting mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan dengan keputusan finansial, pembelian, dll, yang sering kali data-data tersebut harus diperoleh dari fungsi Produksi. Marketing bertanggung jawab dalam hal pengelolaan permintaan, dan menjamin kepuasan konsumen, serta mengembangkan pasar baru dan produk potensial.
Koordinasi antara fungsi Marketing dan Production sangat penting agar  estimasi dan peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan untuk menjamin kecukupan kapasitas dalam rangka menangani permintaan dan dapat mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan spesifikasi teknis lainnya. Fungsi Personalia merekrut dan melatih tenaga kerja dan bertanggung jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan faktor terpenting dalam organisasi, maka fungsi ini merupakan fungsi yang vital dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D) menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan produk tersebut bagi konsumen. Terakhir, Transaksi dan Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan supplies dan distribusi produk jadi.
Lebih jauh, keseluruhan  tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampak pada sistem produksi. Ada setidaknya empat faktor lingkungan yang terpenting, yaitu (i) Kondisi Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan perpajakan, dan skala ekonomi. (ii) Peraturan Pemerintah berkaitan dengan pengendalian polusi dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan, market share dan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi pesaing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap product lines dan keputusan strategic lainnya. (iv) Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan dan bahan-bahan dapat secara dramatis mempengaruhi disain produk dan metode produksi.

Pendekatan Five P's Dalam Konteks Manajemen Operasi/ Produksi

     Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah/ mentransformasi input menjadi output yang diinginkan
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/_/rsrc/1378515590461/ruang-lingkup-manajemen-operasi/Lima%20P%20%285P%29.jpg

        Kalau di manajemen pemasaran ada istilah 4P, sedang di manajemen operasi dikenal istilah Five P’s (5P). 5P dalam konteks manajemen operasi  terdiri dari:
1.      People meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
2.      Plant mencakup pabrik atau kantor cabang dimana produksi dilakukan.
3.      Parts meliputi bahan-bahan. Sumber daya yang diolah dalam sistim.
4.      Process meliputi prosedur, dan tahap-tahap pelaksanaan produksi.
5.      Planning dan Control Sysem merupakan prosedur dan manajemen informasi yang digunakan untuk mengoperasikan sistem. (Hendra Poerwanto G).

Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat melihat komponen-komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:
http://i1.wp.com/manajemenoperasional.com/wp-content/uploads/2011/07/definisi-proses-300x225.png?resize=300%2C225
Aktivitas manajemen
Kita dapat menggunakan pengertian yang lebih praktis dari manajemen yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen yang mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality, Cost, Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin baik jika dapat melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian responsif adalah fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
B.     MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi adalah  suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, komponen penunjang.
Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna, disebut “dihasilkan”. Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori social.

1.      PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat juga berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan.

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:
  • Adanya orang yang lebih dari satu
  • Adanya tujuan yang ingin dicapai
  • Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
2.      PERKEMBANGAN MENEJEMEN PRODUKSI
Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen  yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
  • Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
  • Revolusi industri
  • Perkembangan alat dan teknologi
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja
3.      PROSES PRODUKSI
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a.       Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
·         Proses produksi terus menerus (Continuous production)
·         Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b.      Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
·         Proses ekstraktif
·         Proses analitis
·         Proses pengubahan
·         Proses sintesis

4.      PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
1)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

5.      RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
1)      Perencanaan sistem produksi.
2)      Perencanaan produksi.
3)      Perencanaan lokasi produksi.
4)      Perencanaan letak fasilitas produksi.
5)      Perencanaan lingkungan kerja.
6)      Perencanaan standar produksi.
Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen produksi:
1)      Manajemen merupakan salah satu fungsi utama.
1)      Harus dengan mempelajari manajemen produksi.
2)      Karena manajemen produksi merupakan bagian dari organisasi.

6.      FUNGSI DAN SISTEM  PRODUKSI DAN OPERASI
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
a.       Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
b.      Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c.       Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau tertentu.
d.      Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

C.     SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Contoh sistem Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut:
Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut:
a.       Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi.
b.      Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses.
c.       Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadikebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran.
d.      Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya.
e.       Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat.
f.       Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara.
g.      Distribusi air dan listrik harus se-efisien mungkin.
h.      Letak peralatan harus dibuat se-efisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi.
i.        Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan.
j.        Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak menganggu orang yang berjalan.


D.      MANAJEMEN STRATEGIK
1)      DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen adalah meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalianatas keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi. Strategi adalah “ rencana main “ suatu perusahaan yang berorientasi kepada masa depan ntukberintraksi dengan lingkungan pesaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.Manajemen strategic didefiniskan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yangmenghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yangdirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2)      TUGAS PENTING MANAJEMEN STRATEGIK
Adapun tugas penting manajemen strategic antaralain : Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal). Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun factor-faktor kontekstual umum. Menganalisis opsi perusahaan dengan dengan mencocockkan sumberdayanya dengan lingkungan ekstern. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki. Menggembanggkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
Mengimplementasikan pilhan strategic dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada sesuaian antara tugas SDM, struktur, teknologi, dan system imbalan. Mengevaluasi keberasilan proses strategic sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan dating.
3)      TIGA TINGKAT STRATEGI
Hirarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga tingkat : Hirarki puncak penganbilan keputusan terletak pada tingkat korporasi (perusahaan), utamanya terdiri dari dewan direksi, dan eksekutif kepala serta pejabat administratif. Mereka bertanggung jawab atas kinerja keuangan perusahaan dan atas pencapaian tujuan-tujuan bukan keuangan, seperti memperkuat citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab social perusahaan. Hirarki tengah pengambilan keputusan terletak pada tingkat bisnis, utamanya terdiri dari para manajer bisnis dan manajer perusahaan. Para manajer ini harus merumuskan arah dan keinginan yang dihasilakan di tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang kongkrit untuk masing-masing divisi usaha. Hirarki bawah pengambilan keputusan terletak pada tingkat fungsional, utamanya terdiri dari manajer-manajer produk, wilayah, dan manajer fungsinal. Mereka menyusun sasaran tahunan dan strategi jangka pendek dibidang-bidang seperti produksi, operasi, riset dan pengembangan, keuangan akunting, pemasaran dan hubungan karyawan. tetapi tanggung jawab utama mereka adalah mengimplementasikan atau melaksanakan rencana strategic perusahaan.
4)      GAMBAR ALTERNATIF MANAJEMEN STRATEGIK
Alternative I perusahaan bisnis tunggal Tingkat Tingkat korporasi/bisnis korporasi/bisni s Strategi Strategi Strategi Strategi Tingkat fungsional produksi-oprasi keuangan pemasaran hubungan karyawanAlternative II perusahaan multi bisnis Strategi Tingkat korporasi korporasi Tingkat bisnis Bisnis I Bisnis II Bisnis III Tingkat fungsional Strategi Strategi Strategi Stra tegi produksi-operasi keuangan pemasaran hubungan karywan

5)      PROSES MANAJEMEN STRATEGI

Proses manajemen strategi terbagi 4, yaitu :

a.     Penyusunan Strategi vs Implementasi
b.    Analisis Situasi
c.     Kekuatan dan Kelemahan Internal
d.    Peluang dan Ancaman Eksternal
a)      Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaandan pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatantujuan perusahaan dab pengembangan rencana strategis tertentu.
Implementasi strategi(strategy implemetation) meliputipenggunaan alat manajerial dan organisasi dalam tujuannya untukmengarahkan sumber daya ke arah pencapaian hasil strategis.
b)     Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan.
Analisis situasi (situation analysis)adalah analisis kekuatan(strenght ), kelemahan(weakness), peluang (opportunities), danancaman (threats)yang dapat disingkat SWOT.
c)      Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan(strengths) merupakan karakteristik internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerjastrategisnya.
Kelemahan(weakness)
merupakan karakteristik internal yang dapatmemperlambat atau menghambat kinerja organisasi.
d)     Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman(threats) merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal yangdapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.

Peluang (opportunities)
merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi untuk membantu organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.
Proses manajemen strategis ada 8 langkah :
1)      Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
2)      Menganalisis lingkungan luar
3)      Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4)      Menganalisis sumber daya organisasi
5)      Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6)      Merumuskan strategi
7)      Melaksanakan strategi
8)      Mengevaluasi hasil

E.     MANAGEMEN MARKETING/PEMASARAN
a.       Pengertian Marketing/Pemasaran
Pengertian Menejemen Marketing/Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang  bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
b.      Tujuan Pemasaran
Tujuan Menejemen Marketing/Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus difikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:
1)      William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang  bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan  barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun  pembeli yang potensial.
2)      Philip dan Duncan:
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan  barang- barang  berwujud kepada konsumen.
3)      American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

c.       Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut menejemen marketing adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan  pemasaran  perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.
d.      Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“.
Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran  pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
1. Product (Produk)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui  pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang  berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual  perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu  produk  sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang

Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan
Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:
Penjualan 1 2 3 4 5 Waktu Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang. (Produck life cycle) 1. Tahap Perkenalan Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain. Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil  penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemilihan barang/produk Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan  barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan  barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat  pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi  perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum  produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai  pengganti atau strategi baru.


Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi menejemen operasi, produksi, strategi dan marketing yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.